Jumat, 09 September 2011

Drs - Bersamamu (band bukittinggi)

langsung saja yg mau download  lagu single Drs - Bersamamu klik aja disini
dan juga g mau download single kedua  Drs - Hey guys klik aja disini

Senin, 10 Januari 2011

                                                                       DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..............................................................................................
B.Rumusan Masalah.........................................................................................
C.Tujuan Penulisan..........................................................................................
 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa ………………………………………………...
B.  Macam-macam Puasa dan cara melaksanakannya………………
1.    Puasa Wajib………………………………………………………………………
2.    Puasa Sunat……………………….......................................
      C.Cara melaksanakan Puasa
1.      Rukun Puasa………………………………………………………………………….
2.      Hal-hal yang membatalkan Puasa………………………………………….
3.      Sunat-sunat Puasa…………………………………………………………………
  
     



                                                     KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam dengan membahas “PUASA” dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas,petunjuk,kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
  2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Bukittinggi, 1 Januari 201
  Penulis



                                                                      Bab I
                                                    PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Puasa termasuk ke dalam Rukun Islam,sehingga umat islam harus menyadari bahwa puasa hukumnya wajib di laksanakan.Dengan berpuasa manusia telah melatih kedisplinan dan melatih diri untuk megendalikan hawa nafsunya selama berpuasa.
Puasa juga menyuruh atau member kesempatan umat Islam untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan,demi mendapatkan kesempurnaan ibadah di mata Allah SWT.

B.      Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah pemakalah kemukakan diatas dapat dirumuskan hal-hal yang mnjadi pokok permasalahan, yaitu :
1.      Makna puasa
2.      Macam-macam puasa
3.      Cara melaksanakan puasa
4.      Hal yang membatalkan puasa
5.      Hikmah puasa

C.      tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis untuk mengangkat judul makalah ini agar pembaca memahami tentang pengertian dan hikmah dari Puasa.
                                               






BAB II
PEMBAHASAN
PUASA


A.     Pengertian Puasa
Puasa, dalam bahasa Arab, disebut shiyam dan shaum, yang berarti menahan (imsak) sedang kan menurut istilah:menahan segala sesuatu yang membatal kan puasa dari [1]terbit fajar sampai terbenam nya matahari2.
B.      Macam-Macam Puasa dan Cara Melaksanakannya
Puasa dalam ajaran agama islam terbagi atas 2yaitu: puasa wajib dan puasa sunnah.
1.      Puasa Wajib
Puasa wajib ada 3, yaitu wajib karena waktunya (puasa Ramadhan), wajib karena sebab tertentu (kafarat), dan wajib karena ia diri mewajibkannya (puasa nazar).
Puasa Ramadhan disyariatkan  pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijrah. Puasa ini termasuk rukun Islam. Sesuai dengan namanya, puasa Ramadhan dilaksanakan setiap hari dibulan Ramadhan, sejak hari pertama hingga hari terakhir. Awal Ramadhan dapat diketahui dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban 30 hari, atau dengan melihat (ru’yah) anak bulan (hilal) Ramadhan itu sendiri.
2.      Puasa Sunat
Dalam puasa sunat,tidak ada pembatasan waktu pelaksanaannya. Orang dapat memilih sendiri waktu yang tepat baginya untuk berpuasa sesuai kemampuan dan keadaannya. Namun perlu dicatat bahwa, baik puasa wajib maupun puasa sunat,haram dan tidak sah dilakukan pada hari-hari  tertentu,yakni pada 2 hari raya dan hari tasyriq, yakni 3 hari.



2 Contoh puasa sunat yaitu:
1.puasa enam hari pada saat bulan swal sesuai dengan hdis nabi:”barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan dan di iringi oleh puasa enam hari pada bulan sywal maka itu menjadi puasa setahun.
2.puasa pada hari arafah:khusus nya bagi orang yang tidak melakukan ibadah haji,pada tanggal 9 zulhijah disebut khan dalam hadis rasul;”rasulullah di Tanya tentang puasa hari arafah .beliau bersabda:(puasa)puasa itu menghapus dosa setahun yg lalu dan setahun akan datang.
 setelah Idul Adha sebagaimana yang dijelaskan Nabi[1]. Disamping itu, dipandang makruh berpuasa sehari saja, hanya pada hari Jumat atau Sabtu,kecusli disertai dengan puasa pada hari sebelum atau sesudahnya.Nabi bersabda: “Janganlah kamu berpuasa pada hari Jumat, kecuali (ia berpuasa juga) sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya” (H.R. Mutafaq ‘Alaih). Dalam hadist lain disebutkan: “Nabi melarang berpuasa pada hari sabtu.” (H.R. Al-Nasa’i)[2]
Kecuali pada hari-hari yang telah disebutkan tadi,sepanjang tahun,puasa sunat dapat dan baik dilakukan, tetapi ada beberapa haru yang secara khusus dianjurkan berpuasa padanya.[3]
C.      Cara Melaksanakan Puasa
Sebagaimana ibadah lainnya,puasa pun dilaksanakan dengan mengerjakan rukun-rukun,meninggalkan segala yang membatalkan dan memperhatikan hal-hal yang disunatkannya.
1.         Rukun Puasa
Fardhu atau rukun puasa ada 2, yaitu niat puasa dan menahan diri dari segala yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Karena termasuk ibadah madhah,puasa tidak sah dilakukan tanpa niat.  Hukum dan dalil-dalil yang berkenaan dengan niat ibadah puasa sama dengan yang telah dijelaskan dalam bahasa niat dalam shalat. Tempat niat didalam hati,tidak cukup dengan ucapan lisan dan tidak pula disyaratkan mengucapkannya.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa niat puasa itu mesti dilakukan pada malam hari; berdasarkan hadist: “Barang siapa yang tidak berniat pada malam hari sebelum fajar,maka tidak sah puasanya.” Tetapi untuk puasa sunat dapat diniatkan pada siang hari sebelum tergelincir matahari. Hal ini di dasarkan atas hadist Aisyah: “Nabi bersabda: ‘Apakah ada pagi hari ini kamu mempunyai sesuatu untuk kita makan? ’ Aisyah menjawab: ‘Tidak’. Lalu beliau bersabda lagi: ‘Kalau begitu saya puasa’.”
2.Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Ada beberapa hal yang membatalkan puasa dan mesti di tinggalkan selama berpuasa.
a.      Makan dan minum.Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 187: “… dan makan minumlah hingga terang bagi kamu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam …”
Jadi, bila orang yang berpuasa itu makan dan minum dengan disengaja, atas kemauan sendiri, sadar bahwa ia sedang berpuasa, dan tahu bahwa perbuatan itu haram, maka batallah puasanya. Demikian pula,bila ia memasukkan air ke hidung atau telinganya sehingga ke rongga kepalanya, puasanya batal. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi: “Apabila engkau ber-istinsyak lakukanlah sejauh mungkin, kecuali engkau sedang berpuasa.”
b.      Al-huqnah.
Yatu memasukkan sesuatu ke dalam rongga melalui kemaluan dubur atau qubul.
c.       Muntah dengan sengaja
d.      Bersetubuh
Walaupun tidak sampai keluar mani. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 187: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka ituadalah pakaian bagimu, dan kamu pun pakaian bagi mereka…”
e.      Haid
f.        Nifas
g.      Gila
h.      Murtad

2.      Sunat-sunat Puasa
Ada beberapa hal yang disunatkan dalam melaksanakan puasa.
a.      Menyegerakan berbuka bila telah nyata terbenam matahari; sesuai dengan hadist Nabi: “Manusia akan senantiasa baik selama mereka menyegerakan berbuka.” (Muttafaq ‘Alaih)
Oleh karena itu makruh hukumnya melambatkan berbuka dengan sengaja dan memandang hal itu sebagai kebaikan.
b.      Melambatkan makan sahur.
Orang yang akan puasa di sunatkan makan pada waktu sahur, sebab makan sahur membawa berkah. Nabi bersabda: “Makan sahurlah kamu, sebab pada sahur itu  terdapat berkah.”
Tuntutan pada sahur, meskipun sedikit, demikian pentingnya, sehingga Nabi menganjurkan melakukannya walaupun hanya meminum seteguk air. Waktunya mulai sejak setengah malam. Namun, agar lebih kuat menjalani puasa, seseorang di sunatkan melambatkan makan sahurnya ke penghujung malam, selama tidak timbul keraguan bahwa fajar telah terbit.

3.hikmah puasa
6 Puasa merupakan sarana untuk melatih mental dan kesiplinan serta memupuk kepedulian dan kesosialan.latihan untuk menggosong kan perut dan akibat yang di rasakan nya,akan menuntun manusia akan sikap peduli kepada saudara-saudaranya ,yang memerlukan bantuannya.
Sikap hidup mementingkan diri seniri dan egoism diharap kan hilang dengan cara bertahap,agar muncul sikap ukhwah.
Adanya batasan waktu untuk menehan diri dari segala yang membatalkan merupakan salah satu sikap disiplin mencermin kan puasa.dianjurkan nya umat islam senantiasa untuk melakukan kebaikan dalam berpuasa merupakan pelajaran bagi umat islam untuk membiasa kan hidup untuk tercapai nya kebahagiaan ketentraman dunia akhirat.
















 6Muhammad AL-husri,op.cit,him.207-208


[1] Muhammad Al-Husaini, op. cit.,hlm.209
[2] Ibn Rusyd, op. cit., hlm. 227.
[3] Muhammad Al-Husaini, op. cit., hlm. 214.





                                                               BAB III

                                                PENUTUP





A.      Kesimpulan
Puasa merupakan sarana untuk melatih mental dan kedisplinan serta memupuk kepedulian dan kepekaan social. Apa yang dialami orang-orang yang selama ini hidupserba kekurangan, misalnya, dapat dirasakan oleh orang yang berpuasa. Latihan mengosongkan perut dan akibat yang dirasakannya, akan menuntut manusia untuk bersikap peduli .
Adanya batasan waktu untuk menahan diri dari segala yang membatalkan merupakan salah satu nilai kedisplinan yang teercermin dalam berpuasa.
Dianjurkan umat Islamuntuk senantiasa melakukan kebaikan dalam berpuasa merupakan pelajaran bagi umat Islam untuk membiasakan hidup baik demi tercapainya kebahagiaan dan ketentraman hidup di dunia dan akhirat.

B.      Kritik dan saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan,baik dari segi penulisan maupun dari segi uraian materi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun,dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuyk masa yang akan datang.