Tugas
imakom
Menurut pendapat saya berdasarkan
gambar di atas saya bisa memberikan beberapa argument, karena gambar di atas
bertolak belakang dengan teknologi. Jika ditanyakan sejauh mana teknologi
mendekati gambar di atas tentu setiap orang bisa menilainya tergantung dari
mana mereka memandangnya. Jika lingkungannya seperti gambar di atas teknologi
sangat sulit untuk di jangkau karena masyarakat yang tinggal di sekitar
lingkungan tersebut masih keterbelakangan, mereka tidak pernah tau apa itu teknologi,
walaupun mereka tau mungkin tidak seperti orang- orang yang maju seperti saat
sekarang ini, karena mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan seperti yang
mereka inginkan, merekapun juga tidak pernah tau apa yang terjadi pada saat
sekara ng ini, mereka hanya bisa mengigit jari, jika melihat sesuatu yang belum
pernah mereka lihat.
Jadi
mereka pantas dikatakan m asyarakat yang masih keterbelakangan, karena di
Indonesia system keadilan dan kepedulian sudah tidak diperhatikan lagi,
pemimpin sudah banyak yang mementingkan kepentingannya masing- masing,
seandainnya mereka peduli dan tergerak hatinya tidak aka nada masyarakat
seperti gambar tersebut.
Mereka
tidak pernah sadar jika ada masyarakatnya yang masih belum mengenal pendidikan
dan teknologi, ide yang bisa saya berikan berdasarkan gambar di atas mungkin
semuanya tergantung pada pemimpinnya. Jika pemimpinnya bertindak dengan baik
dan selalu memberikan perhatian yang lebih, kemungkinan mereka itu bisa seperti
masyarakat pada saat sekarang ini, tapi jika pemimpinnya saja tidak peduli
bagaimana bisa terjadi perubahan, karena mereka memerlukan bantuan dan uluran
tangan dari pemerintah.
Atau
bisa seperti lagu dibawah ini yang diciptakan oleh Greyson Cance dengan
judulnya “Waiting outsite the lines”
anda tidak akan pernah menikmati hidup anda, hidup dalam kotak kau begitu takut
dalam mengambil resiko, bagaimana anda akan mencapai puncak aturan dan
peraturan, memaksa anda untuk bermain aman, menyingkirkan semua keraguan itu
saatnya bagi anda untuk merebut hari dari pada hanya duduk di sekitar dan
melihat kabawah dan hari esok. Anda harus membiarkan kaki anda dari tanah waktu
sekarng aku menunggu …. Menunggu…. Menunggu…. Aku menunggu di luar garis
cobalah untuk tidak menyesal, bahkan jika itu hanya mala mini, bagaimana anda
akan bisa berjalan di depan jika anda tetap tinggal buta, terjebak di dalam
posisi yang sama, anda layak jadi lebih, andai seluruh dunia sekitar kita, di
sekitar yang sama dan memaksa untuk selalu tersenyum, jangan tidak mau mencoba
melakukan yang tidak ada makna, selalu tersenyum,,,,” always smile every day”
Nah
lagu di atas bisa saja di tujukan buat orang- orang di sekitar lingkungan
tersebut yang tidak melakukan apa- apa, ibarat menunggu uang dari langit atau
di tujukan persis kepada pemimpin kita yang selalu melihat ke atas,,, mereka
tidak pernah mau melihat ke bawah, karena mereka menganggap sudah cukup dengan
apa yang sudah di perolehnya.
Nah,
cara yang tepat untuk mengevaluasi keadaan di atas yaitu menyadarkan pemimpin
kita bahwa hidup tidak hanya mereka sendiri, bahwa orang – orang yang ada pada
gambar tersebut pantas mengecap pendidiikan dan teknologi seperti saat sekarang
ini. Mereka juga sama dan ingin seperti kita- kita ini yang masih sempat
mengecap dunia pendidikan, saya pernah mendengar statement seperti di bawah
ini.
“tak
pernah kau kira aku bisa melintasi bara
api, tak pernah ku kira aku bisa menahan panas, tak pernah aku punya kekuatan
untuk naik ketempat yang lebih tinggi dann tak ada jalan kembali, jika hatimu
tak tahan banting, aku akan berusaha untuk menenpuhnya, karena inilah takdirku,
kini dia lebih besar dariku, dan lebih tinggi dari ku, dan lengannya sedikit
lebih panjang dariku” nah, mereka meng ibaratkan pemimpin kita seperti lagu di
atas,, dan prospek yang baik untuk mengubah citra gambar di atas, menjadi lebih baik, yaitu
menyadarkan pemimpin kita bahwa tidak ada hidup jika tidak ada cobaan.