Rabu, 26 Desember 2012

Tugas imakom



Tugas imakom
     Menurut pendapat saya berdasarkan gambar di atas saya bisa memberikan beberapa argument, karena gambar di atas bertolak belakang dengan teknologi. Jika ditanyakan sejauh mana teknologi mendekati gambar di atas tentu setiap orang bisa menilainya tergantung dari mana mereka memandangnya. Jika lingkungannya seperti gambar di atas teknologi sangat sulit untuk di jangkau karena masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut masih keterbelakangan, mereka tidak pernah tau apa itu teknologi, walaupun mereka tau mungkin tidak seperti orang- orang yang maju seperti saat sekarang ini, karena mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan seperti yang mereka inginkan, merekapun juga tidak pernah tau apa yang terjadi pada saat sekara ng ini, mereka hanya bisa mengigit jari, jika melihat sesuatu yang belum pernah mereka lihat.
          Jadi mereka pantas dikatakan m asyarakat yang masih keterbelakangan, karena di Indonesia system keadilan dan kepedulian sudah tidak diperhatikan lagi, pemimpin sudah banyak yang mementingkan kepentingannya masing- masing, seandainnya mereka peduli dan tergerak hatinya tidak aka nada masyarakat seperti gambar tersebut.
          Mereka tidak pernah sadar jika ada masyarakatnya yang masih belum mengenal pendidikan dan teknologi, ide yang bisa saya berikan berdasarkan gambar di atas mungkin semuanya tergantung pada pemimpinnya. Jika pemimpinnya bertindak dengan baik dan selalu memberikan perhatian yang lebih, kemungkinan mereka itu bisa seperti masyarakat pada saat sekarang ini, tapi jika pemimpinnya saja tidak peduli bagaimana bisa terjadi perubahan, karena mereka memerlukan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah.
          Atau bisa seperti lagu dibawah ini yang diciptakan oleh Greyson Cance dengan judulnya  “Waiting outsite the lines” anda tidak akan pernah menikmati hidup anda, hidup dalam kotak kau begitu takut dalam mengambil resiko, bagaimana anda akan mencapai puncak aturan dan peraturan, memaksa anda untuk bermain aman, menyingkirkan semua keraguan itu saatnya bagi anda untuk merebut hari dari pada hanya duduk di sekitar dan melihat kabawah dan hari esok. Anda harus membiarkan kaki anda dari tanah waktu sekarng aku menunggu …. Menunggu…. Menunggu…. Aku menunggu di luar garis cobalah untuk tidak menyesal, bahkan jika itu hanya mala mini, bagaimana anda akan bisa berjalan di depan jika anda tetap tinggal buta, terjebak di dalam posisi yang sama, anda layak jadi lebih, andai seluruh dunia sekitar kita, di sekitar yang sama dan memaksa untuk selalu tersenyum, jangan tidak mau mencoba melakukan yang tidak ada makna, selalu tersenyum,,,,” always smile every day”
          Nah lagu di atas bisa saja di tujukan buat orang- orang di sekitar lingkungan tersebut yang tidak melakukan apa- apa, ibarat menunggu uang dari langit atau di tujukan persis kepada pemimpin kita yang selalu melihat ke atas,,, mereka tidak pernah mau melihat ke bawah, karena mereka menganggap sudah cukup dengan apa yang sudah di perolehnya.
          Nah, cara yang tepat untuk mengevaluasi keadaan di atas yaitu menyadarkan pemimpin kita bahwa hidup tidak hanya mereka sendiri, bahwa orang – orang yang ada pada gambar tersebut pantas mengecap pendidiikan dan teknologi seperti saat sekarang ini. Mereka juga sama dan ingin seperti kita- kita ini yang masih sempat mengecap dunia pendidikan, saya pernah mendengar statement seperti di bawah ini.
          “tak pernah kau kira aku bisa  melintasi bara api, tak pernah ku kira aku bisa menahan panas, tak pernah aku punya kekuatan untuk naik ketempat yang lebih tinggi dann tak ada jalan kembali, jika hatimu tak tahan banting, aku akan berusaha untuk menenpuhnya, karena inilah takdirku, kini dia lebih besar dariku, dan lebih tinggi dari ku, dan lengannya sedikit lebih panjang dariku” nah, mereka meng ibaratkan pemimpin kita seperti lagu di atas,, dan prospek yang baik untuk mengubah citra  gambar di atas, menjadi lebih baik, yaitu menyadarkan pemimpin kita bahwa tidak ada hidup jika tidak ada cobaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar